Tarian Jokowi (https://regional.kompas.com)
Dari berbagai survei, apa yang bisa
anda katakan? Kalau anda TELITI, maka anda akan bilang: KEJUTAN !! Kejutaan
apaan? Mari kita simak narasi di bawah ini.
Hampir semua survei dengan metode
ilmiah yang bisa diulang dan dibuktikan, baik sebelum maupun setelah pengumuman
capres dan cawapres, menempatkan Jokowi sebagai pemenang. Ini sudah bisa diduga,
dan biasa biasa saja.
Sebelum pendaftaran Capres dan Cawapres,
Litbang Kompas melakukan survei bulan April 2018, dimana elektabilitas Jokowi
dan Prabowo adalah sebagai berikut:
# Jokowi: 55,9%
## Prabowo: 14,1%
Pasca pendaftaran Capres dan Cawapres,
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melakukan polling tertanggal 12 – 19 Agustus,
2018, hasilnya:
# Jokowi-Ma’ruf: 52,2%.
## Prabowo – Sandi: 29,5%.
Elektabilitas Jokowi turun,
meskipun tidak signifikan, dan masih di kategori “magic number,” yaitu di atas
50%.
Kejutan bukan pada angka Jokowi,
tapi di angka Prabowo, terjadi kenaikan tajam dari hanya 14,1% sebelum
pendaftaran Capres Cawapres, naik dua kali lipat menjadi 29,5%. Kenaikan ini,
kalau dibuat dalam “prosen,” naik lebih dari 100%. FANTASTIK. LUAR BIASA!! Hanya
dalam tempo 4 bulan.
Tanya: Apa penyebabnya? Prabowo
tidak memiliki jabatan apapun yang bisa membuat kejutan!
Jawab: Gendang!
Tanya: Gendang apaan?
Jawab: tabuhan gendang
Tanya: “ora ngerti aku”
Jawab: Irama gendang #2019 Ganti
presiden!!
Dengan irama gendang #2019 Ganti
presiden yang ditabuh oleh Prabowo membuat telinga Jokowi gatal dan menari
sampai “mabok.” Respon yang salah dari Jokowi, sangat menguntungkan Prabowo.
Masuknya Sandiaga Uno, maka suling
dengan tarian ular Cobra-pun dimainkan: deklarasai #2019 Ganti presiden hampir di
semua kota besar di seluruh tanah air.
Dayang dayang yang bergincu tebal meliuk
liuk dengan tarian tarian mautnya di twitter, FB, medsos dan semua media
digital.
Pilpres 2019 menjadi pesta
demokrasi yang paling riuh rendah di dunia.
Yok, kita ambil peran masing masing
sebagai: pendukung, tukang teriak, tukang kasi makan ular cobra, tukang tepuk
tangan, penari tanpa gincu dan yang duduk santai menikmati permainan sampai
hitungan suara selesai!
Ada pula yang menyanyikan lagu:”
begadang jangan begadang…kalau tak ada janda-nya!”